You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Gebang Mekar
Desa Gebang Mekar

Kec. Gebang, Kab. Cirebon, Provinsi Jawa Barat

Demografi Desa

Administrator 27 Februari 2024 Dibaca 101 Kali

KEADAAN SOSIAL DESA

Kependudukan

Berdasarkan data terakhir hasil Pemutakhiran Data Penduduk tahun 2014, tercatat sebanyak 6.523 jiwa. Dengan jumlah Kepala Keluarga 1.787 KK. Sebagaimana bisa dilihat dari tabel berikut :

Tabel 3 : Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Uraian

Jumlah

Jumlah Penduduk Laki-laki

3.402

Orang

Jumlah Penduduk Perempuan

3.121

Orang

Jumlah Kepala Keluarga

1.787

Kepala Keluarga

 

Kesehatan

Tenaga kesehatan yang terdapat di Desa Gebangmekar terdiri dari 1 orang bidan Desa, 3 orang tenaga medis melalui praktek kesehatan, dan partisipasi dari ibu-ibu PKK dengan kegiatan Posyandu.

 

Tabel 4 : Tenaga Kesehatan Desa Gebangmekar

No

Tenaga

Kesehatan

Jumlah

Ket

1

Medis

Bidan Desa

1

Orang

Praktek Kesehatan

3

Orang

2

Partisipasi Masyarakat

Kader Posyandu

12

Orang

 

 

Desa Siaga

15

Orang

 

Jumlah

 

31

Orang

 

Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu modal dasar dan menjadi parameter keberhasilan  pembangunan IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Sehingga pendidikan adalah sebuah insvestasi (modal) dimasa yang akan dating untuk pembangunan desa. Keberadaan lembaga pendidikan di desa harus terus dikembangkan, selaras dengan program pemerintah wajib belajar 12 tahun SD, SMP, dan SMA, disamping pula lembaga pendidikan Non Formal lainnya.

Tabel 5 : Pendidikan Formal dan Non Formal

No

Nama Sekolah

Jenjang

Jml Lokal

Lokasi

Status

1

PAUD “Permata”

Pra TK

2

Dusun 1

Desa

2

TKA Darul `Ulum

TK

4

Dusun 2

Swasta

3

TK Aisiyah

TK

2

Dusun 3

Swasta

4

SDN Gebangmekar I

SD

6

Dusun 5

Desa

5

SDN Gebangmekar II

SD

6

Dusun 1

Desa

6

SDN Gebangmekar III

SD

6

Dusun 4

Desa

7

MDT Muhammadiyah

SD

3

Dusun 3

Swasta

8

MI Al-Amanah

SD

4

Dusun 1

Desa

9

MI An-Na`im

SD

2

Dusun 4

Desa

10

Pesantren Darul `Ulum

Umum

 

Dusun 2

Swasta

 

Kesejahteraan Sosial

Penanganan masalah yang dihadapi dalam pembangunan kesejahteraan social meliputi dari proses globalisasi serta industri . dari akibat krisis ekonomi yang berkepenjangan, pasar global. Dampak yang dirasakan diantaranya semakin banyaknya jumlah tenaga pengangguran, tingkat kemiskinan, serta kompleksnya permasalahan sosial.

Ketenagakerjaan

Dampak dari krisis ekonomi yang berkepanjangan, keterbatasan lapangan  kerja dan pemutusan hubungan kerja (PHK) dapat dirasakan dengan semakin banyaknya tingkat pengangguran di Desa. Keadaan ini makin dipersulit dengan melonjaknya harga BBM dan harga kebutuhan pokok.

Tabel 6 : Ketenagakerjaan

No

Uraian

Jumlah

1

TNI/POLRI

3 KK

2

PNS

11 KK

3

Non PNS (Honor)

2 KK

4

Pegawai Swasta

41 KK

5

Wiraswasta/Dagang

432 KK

6

Nelayan

665 KK

7

Petani

5 KK

8

Buruh (Nelayan / ABK)

390 KK

9

Tidak Bekerja

102 KK

10

Lainnya

136 KK

 

Jumlah

1.787 KK

 

Sosil Budaya

Kebudayaan tradisional merupakan modal dasar pembangunan yang melandasi pembangunan yang akan dilaksanakan, warisan budaya yang bernilai luhur merupakan asset untuk menarik pengusaha-pengusaha bermodal besar untuk menanamkan modal usaha di wilayah Desa Gebangmekar dalam rangka pengembangan pariwisata budaya.

Salah satu aspek yang perlu diperhatikan pemerintahan desa dengan pelestarian secara berkelanjutan adalah pembinaan di berbagai kelompok kesenian, juga pembinaan pelaku seni sendiri.

Banyak budaya yang terdapat di Desa Gebangmekar yang dulu sempat ada sekarang sudah tenggelam, dan ini perlu dikembalikan pada beberapa tahun mendatang, agar anak cucu akan teringat kembali akan semua peninggalan budaya masa lalu.

Pembinaan dan pelestarian budaya agar dapat dirawat dan dijaga agar budaya dan kelompok kesenian dapat eksis kembali, diantara kelompok kesenian/budaya yang masih eksis di Desa Gebangmekar sebagai berikut:

Tabel 7 : Kelompok Kesenian / Jenis Budaya

No.

Kelompok Kesenian/Jenis budaya

Jumlah

Status

Ket

A.

Kelompok Kesenian

 

 

 

 

Organ Tunggal

5

Aktif

Tersebar di Tiap Dusun

Wiayah Barat dan Timur

B.

Jenis Budaya

 

 

 

 

1. Barikan

-

 

Rutin

Rutin dilakukan setiap tahun oleh lembaga adat beserta masyarakat

 

2. Hajatan Masyarakat

-

Rutin

Setiap warga berhak merencanakan hajatan khitanan, atau merasul anak, pesta perikahan dll

 

3. Ruwatan Laut “Nadran”

-

Rutin

Dilakukan oleh pemuka adat pada saat tertentu

 

4. Ngidung

-

Rutin

Dilakukan oleh pemuka adat pada saat tertentu

 

5. Sedekah Bumi

-

Ruitn

Dilakukan oleh pemuka adat pada saat tertentu

 

Sarana Agama

Tabel 8 : Sarana Keagamaan Desa Gebangmekar

No.

Jenis

Jumlah

Lokasi

1

Masjid

2

Dusun 1 dan 3

2

Mushola/Langgar

13

Tersebar

3

Madrasah

4

Tersebar

4

Pondok Pesantren

1

Dusun 2

5

Kuil / Klenteng

1

Dusun 2

 

  • KEADAAN EKONOMI DESA

Pajak dan Retribusi Desa

Pajak dan retribusi desa Gebangmekar pada tahun 2018 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, ini menunjukan penduduk Desa Gebangmekar taat dan sadar akan pajak.

Tabel 9 : Pajak dan retribusi Desa Gebangmekar

No

Uraian

2016

2017

2018

1

Pajak Desa

69.187.707,-

71.909.402,-

DHKP Belum Turun

2

Retribusi Desa

-

-

-

3

Lain-lain

-

-

-

 

JUMLAH

69.187.707,-

71.909.402,-

0,-

 

Alokasi Dana Desa

Dana Desa pada dasarnya merupakan sumber dana wajib dari pemerintahan Kabupaten Cirebon yang di alokasikan kepada Desa-Desa untuk mendanai kebutuhan Desa dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

Tabel 10 : Alokasi Dana Desa Gebangmekar dalam 5 tahun terakhir

No.

Tahun

Jumlah (Rp)

Ket

1

2014

506.051.000,-

 

2

2015

365.800.000,-

 

3

2016

365.800.000,-

 

4

2017

391.528.000,-

 

5

2018

391.528.000,-

 

                

Prasarana dan Sarana Sosial Ekonomi

Pada umumnya jenis sarana sosial ekonomi yang menjadi tulang pungung ekonomi masyarakat Desa Gebangmekar adala sektor perikanan. Pada sektor ini semua lapisan masyarakat melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan ekonomi masyarakat dibidang perikanan antara lain sebagai nelayan serta pengolah dan pedagang hasil laut.

Disamping itu sebagian masyarakat menjadikan perdagangan sebagai sumber mata pencaharian, terutama warung kebutuhan rumah tangga sehari-hari.

Transportasi

Letak desa Gebangmekar yang melintang diantara jalan Negara sangat memudahka masyarakat dalam bepergian. Wilayah yang strategis ini bisa dilalui oleh kendaraan roda empat baik yang berukuran sedang maupun yang berukuran kecil, ditambah lagi dengan lintas angkutan umum dari Semarang ke Jakarta.     

Informasi dan Teknologi

Penggunaan jaringan komunikasi di Desa Gebangmekar khususnya sambungan telepon sudah lama tersedia, bahkan rata-rata warga Gebangmekar sudah menggunakan handphone untuk mempermudah berkomunikasi dengan sesama warga hal ini ditujang dengan banyaknya menara-menara jaringan sambungan seluler.

Disamping itu sarana teknologi yang tersedia berupa warnet, jasa percetakan, rental computer dsb sedang menjamur walaupun pelaku bisnisnya atau kepemilikannya kebanyakan dari luar desa.

Pengairan dan Keirigasian

Meski tidak banyak lahan serta warganya yang bergerak dibidang pertanian namun pemerintah desa tetap berupaya untuk memenuhi kebutuhan akan pengairan dan keirigasian lahan persawahan. Penanganan keirigasian/pengairan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sebagai para petani penggarap tanaman padi, petani penggarap tanaman palawija maupun kebutuhan sehari-hari.

Energi

Sejak tahun 1986 penduduk Desa Gebangmekar menjadikan listrik sebagai sumber penerangan utama. Hampir 95% pemukiman warga sudah tersambung jaringan listrik, hanya saja masih terdapat beberapa perumahan warga desa belum tersambung instalasi listrik sendiri, karena sutu kendala yakni faktor ekonomi. Mereka umumnya mengambil aliran listrik ke tetangga terdekatnya.

Musim

Terkait bahwa Desa Gebangmekar adalah desa pesisir maka keberadaan musim di Desa Gebangmekar ada 2 musim, yaitu musim angin barat atau musim penghujan biasanya dipergunakan oleh para nelayan untuk tidak melaut namun sebagian warga yang bertani memanfaatkan musim ini untuk memanfaatkan musim ini untuk memanfaatkan lahan pertaniannya dengan menanam padi dan musim kedua adalah musim kemarau yang biasa dipergunakan oleh para nelayan dan petani garam, serta sebagian petani menggarap sawah untuk menanam palawija.